Global Sumud Flotilla
Global Sumud Flotilla: Pelayaran Ketabahan Menembus Blokade Gaza
03/10/2025 | Hamdan Fathurrahman
Global Sumud Flotilla adalah gerakan maritim sipil internasional yang bertujuan menembus blokade laut terhadap Gaza. Misi ini tidak hanya membawa bantuan kemanusiaan, tetapi juga menjadi simbol perlawanan damai terhadap ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia.
Kata Sumud berasal dari bahasa Arab yang berarti keteguhan atau ketahanan. Nama ini mencerminkan semangat para peserta flotilla yang berlayar menuju Gaza dengan keberanian luar biasa, meski menghadapi risiko besar. Keteguhan mereka menjadi cerminan nilai-nilai universal tentang keadilan dan solidaritas.
Selaras dalam dalam ayat Al-Qur’an tentang Ketabahan:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga serta bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS. Ali Imran: 200)
Armada ini membawa bantuan medis dan logistik penting bagi warga Gaza yang tengah mengalami krisis kemanusiaan. Lebih dari itu, misi ini adalah bentuk penolakan terhadap blokade yang dianggap melanggar hukum internasional. Dengan lebih dari 40 kapal dan 500 peserta dari 44 negara, ini menjadi konvoi sipil terbesar yang pernah mencoba menembus blokade tersebut.
Dipimpin oleh Freedom Flotilla Coalition, peserta berasal dari berbagai latar belakang: dokter, pengacara, aktivis, dan tokoh publik seperti Greta Thunberg dan mantan Walikota Barcelona, Ada Colau. Mereka memulai pelayaran dari pelabuhan-pelabuhan di Eropa seperti Barcelona dan Genoa, menuju Gaza melalui Laut Mediterania.
Pada 1 Oktober 2025, sebagian besar kapal dicegat oleh Angkatan Laut Israel di perairan internasional, sekitar 70 mil laut dari Gaza. Para aktivis ditahan dan dideportasi ke Israel. Namun, satu kapal bernama Mikeno berhasil mencapai perairan Palestina, menjadi simbol kecil dari keberhasilan dan keteguhan hati.
Dijelaskan juga dalam ayat Al-Qur’an tentang Membela yang Tertindas:
"Dan mengapa kamu tidak berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah di antara laki-laki, wanita, dan anak-anak yang berdoa: 'Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang penduduknya zalim...'" (QS. An-Nisa: 75)
Penahanan para aktivis memicu gelombang protes internasional dan memperkuat seruan untuk mengakhiri blokade Gaza. Global Sumud Flotilla bukan hanya pelayaran fisik, tetapi juga pelayaran moral yang menunjukkan bahwa solidaritas global masih hidup dan berani melawan ketidakadilan.
Kita harus menyuarakan penolakan terhadap tindakan intercept dan penculikan terhadap para pejuang kemanusiaan Global Sumud Flotilla. Ini bukan hanya soal Gaza, ini soal kemanusiaan. Indonesia tidak boleh tinggal diam. Dunia menunggu gema suara kita.
Inilah saatnya masyarakat sipil berdiri kokoh bersama Global Sumud Flotilla, menentang kezaliman yang menginjak martabat manusia. Kita bergerak bersama, menyuarakan solidaritas, menegakkan keadilan, dan menunjukkan bahwa suara nurani dunia belum padam
