Mensucikan harta dengan zakat

Menyucikan Harta, Meringankan Jiwa: Hikmah Zakat Maal untuk Kesehatan Mental dan Spiritual Muzaki

06/10/2025 | Hamdan Fathurrahman

 

Zakat Maal adalah salah satu pilar utama dalam Islam yang memiliki dimensi sosial, ekonomi, dan spiritual yang mendalam. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, zakat tidak hanya menjadi sarana untuk membersihkan harta, tetapi juga untuk mensucikan jiwa. Di era modern ini, kita menyadari bahwa menunaikan zakat memberikan dampak signifikan pada kesejahteraan sosial sekaligus kesehatan mental dan spiritual para muzaki (pemberi zakat). Dengan berzakat, seorang Muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga membangun keharmonisan dalam diri dan masyarakat.

Kewajiban zakat telah ditegaskan dalam Al-Qur'an. Salah satu dalil utama yang menunjukkan hikmah penyucian jiwa melalui zakat adalah firman Allah SWT:

 "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. At-Taubah: 103)

Ayat ini secara eksplisit menyebutkan bahwa zakat berfungsi untuk mensucikan dan membersihkan (tuthahhiruhum wa tuzakkihim) jiwa dan harta, serta mendatangkan ketenteraman jiwa (sakanun) bagi muzaki. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan langsung antara ibadah zakat dengan kondisi batin seseorang.

Hikmah Zakat Maal: Membangun Empati dan Keadilan

Zakat maal adalah madrasah spiritual yang mengajarkan nilai-nilai luhur, seperti keikhlasan, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Melalui zakat, seorang muzaki menyadari bahwa harta yang dimilikinya hanyalah titipan dari Allah SWT.

1.     Menghilangkan Ketamakan: Kesadaran ini secara alami menumbuhkan rasa syukur dan secara bertahap mengurangi sifat tamak atau kikir.

2.     Menciptakan Keadilan Sosial: Zakat juga berperan penting sebagai mekanisme distribusi kekayaan yang adil, yang secara efektif mengurangi kesenjangan sosial.

3.     Harmoni Sosial: Pada akhirnya, hikmah ini membentuk masyarakat yang lebih harmonis, saling mendukung, dan kuat (ukhuwah Islamiyah).

Manfaat Zakat untuk Kesehatan Mental dan Spiritual

Menunaikan zakat bukan sekadar transfer dana, melainkan sebuah terapi psikologis dan penguatan spiritual.

1.     Ketenangan Batin dan Reduksi Stres (Mental)

Muzaki yang menunaikan zakat dengan ikhlas akan merasakan kelegaan dan ketenangan batin karena telah menunaikan kewajiban agama dan berpartisipasi dalam membantu sesama.

·       Tindakan ini berfungsi mengurangi stres, kecemasan, dan rasa bersalah yang mungkin timbul akibat ketidakseimbangan dalam penggunaan harta atau keraguan atas kewajiban.

·       Zakat menumbuhkan rasa damai dan bahagia karena harta telah disucikan dan memberikan manfaat nyata bagi yang membutuhkan.

2. Mendekatkan Diri kepada Allah (Spiritual)

Secara spiritual, zakat adalah jembatan yang mendekatkan seorang hamba kepada Rabb-nya.

·       Zakat menjadi bekal untuk meraih ridha Allah SWT dan kebahagiaan akhirat.

·       Dengan membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir, zakat memperkuat keimanan dan mempererat hubungan sosial (ukhuwah Islamiyah).

Zakat Maal adalah kewajiban finansial yang membawa manfaat universal, mencakup aspek mental dan spiritual, serta menciptakan keseimbangan hidup. Dengan menunaikan zakat, tidak hanya memastikan harta yang dikeluarkan suci dan berkah, tetapi juga berinvestasi pada ketenangan jiwa dan keberkahan harta.

 

KOTA DEPOK

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12